Foto: Dok, Prib Mario Y/KM |
Oleh : Mario Yumte
OPINI, KABARMAPEGAA.Com – Selamat ulan tahun yang ke - III (3), Buat forum Independent Mahasiswa Papua pusat pada tanggal, 05 November 2017.
Renungan pribadiku dalam proses perjuangan film dalam membela kebenaran dan keadilan bagi kaum tertindas bangsa West Papua ini.
Perjuangan tidak membayangkan seberapa yg anda korban? Kita mengitung mulai dari, Waktu. Waktu yang anda perlu melakukan sesuatu untuk memenuhi hidup kedepan namun memboroskan waktu dalam perjuangan.
Tenaga. Tenaga untuk bekerja demi melindungi keberlangsungan hidup pribadi namun seberapa tenaga yang kuras dalam perjuangan.
Pikiran Pikiran harus berpikir untuk melamar pekerjaan demi memenuhi kebutuhan hidup namun memeras pikiran dalam perjuangan.
Korban harta milik. Harta yang anda miliki seharusnya membiayai demi keberlangsungan hidup namun, boros demi perjuangan, misalnya; beli pulsa sms teman2 untuk menghadiri sebuah pertemuan, uang pribadi untuk gunakan prangkat aksi dll..
Korban cinta. Korban cinta apa yang anda sangat mencintai akan terkorban dalam perjuangan artinya, pacar atau istri kesayangan pasti akn milik orang lain selain anda.
Dan yang paling terakhir, adalah tidak ada harapan selain perjuangan, merelahkan jiwa besar anda akan melindang di medan revolusi..
Inilah resiko perjuangannya, jika memilih hidup kita untuk perjuangan maka. Yang harus torang pahami dn mengunakan dalam perjuangan adalah.
Rendah hati. Rendah hati sangat perlu dalam perjuangan tanpa meninggihkan diri. Karena Penilaian sedang menanti ketika seberapa besar yang anda kerja demi perjuangan.
Jujur dalam perjuangan. Kejujuran sangat perlu terkait informasi kepada publik, laporan pertangkung jawaban organisasi dll.
Kerajinan, rajin tanpa bosan dan jenu merespon situasi dan update info untuk demi hidup kelayakan rakyat.
Dan yang terakhir adalah konsisten dalam aktivitas yang anda telah pilih tanpa hilang jejak dalam Hawa kenapsuan lainnya.
Inilah yang disebut aktifis yang setia untuk mampu pemetaan politik kedepan demi menuntun rakyat besar ke abang pintu yang aman dari mala petaka terdahulu.
Pesan ini buat untuk kader film sebagai pujuk-pujuk pimpinan massa depan Bangsa papua salam hormat. Salam Pembebasan Nasional!
Penulis adalah Aktivis Papua, Tinggal di Papua
Editor: Frans P
0 komentar:
Posting Komentar