Foto: Dok, Ils/Pak Jokowo/KM |
Oleh: Yosias Tebai
OPINI, KABARMAPEGAA.COM – Saya sebagai anak negeri Kab. Dogiyai menolak kedatangan orang nomor satu Jakarta ke Kab. Dogiyai. Agenda kedatangan Presiden RI, saya minta agenda kunjungan kerja yang jelas.
Saya baca beberapa media, agenda berencana bertemu langsung dengan akar rumput yang telah mengorbankan tenaga, waktu dan lain-lainnya.
Sayangkan pada pilpres tahun 2014 masyarakat Dogiyai korban demi Jokowi. Secara pribadi saya jujur menolak kedatangan orang nomor satu di Indonesia. Upaya masyarakat Dogiyai sangat luar biasa pada tahun 2014 itu.
Saya pikir kali ini Jokowi ke Dogiyai membalas budi baik dari akar rumput disana, sebab kami memenang Pilpres tahun 2014, secara spontan berikan hak kami 100% kepada Pak Presiden Jokowi.
Saya minta kepada Presiden RI, rencana kunjungan ke papua, bukan kab. Dogiyai, ternyata katanya ke Kab. Nabire. Kalau mau ke Kab. Nabire jangan sebut lagi kabupaten yang lain, karena Nabire dengan Dogiyai.
Kabupaten Dogiyai itu bukan kecamatan atau distrik, Kabupaten Dogiyai Ibu Kota Kigamani. Kalau mau ke Kabupaten Nabire langsung saja tulis beritanya ke Nabire. Jangan pemberitaan tempat lain, lalu kunjungannya ketempat lain. Ini salah satu berita membohong ke akar rumput yang ada disana.
Saya minta kepada bapak Presiden RI, agenda kunjungan kerja harus jelas dan transparansi ke publik.
Disisi lain kedatangan Jokowi ke Meepago menyelesai berbagai masalah yang ada disana. Kami Suku Meepago punya lima kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai, Paniai dan Intan Jaya. Kami selalu kerjasama berbagai masalah yang terjadi akhir-akhir ini. Kabupaten Nabire adalah pintu utama keluar masuk kelima kabuapten.
Jadi kami menyampaikan kepada Jokowi kedatangannya kami menunggu dengan berbagai persoalan, seperti contoh, HAM, Kabupaten Paniai berdarah, Kabupaten Deiyai berdarah, begitupun Kabupaten yang lain ada di Meepago. Soal pembangun oke, tetapi untuk membangun suatu daerah itu, bukan rumpt atau pohon.
Yang bangun suatu daerah adalah manusia. Jadi kami minta persoalan yang ada di ke lima Kabupaten diselesai seadil-adilnya. Sebelum saya akhiri, saya mau tanya, kedatangan bapak Presiden Republik Indonesia ke Kabupaten Nabire, 1. Apakah telusuri masalah HAM di Meepago? 2. Apakah membalas budi baik akar rumput yang ada di Kabupaten Dogiyai khusunya dan Meepago umumnya pada tahun 2014? 3. Ataukah kedatanganmu menutupi malunya budi baik dari Meepago? dan 4. Ataukah kepentingan politik Pilpres 2019?
Penulis adalah Aktivis sekaligus Intelektual Papua
Editor: Frans Pigai
0 komentar:
Posting Komentar