Yulianus Pigai Salah Korban Penembakan Brutal Oleh Aparat Gabungan Di Deiyai 1 Agusutus 2017 Foto : IST |
Deiyai,KABAR MAPEGAA.Com- Yulianus Pigai, korban meninggal dunia akibat penembakan brutal oleh Brigade Mobil (Brimob) dan Kepolisian Polsek Tigi di kampung oneibo Deiyai, Papua, dimakamkan keluarga hari ini. Keluarga tetap meminta pertanggungjawaban dari kepolisian terkait peristiwa penembakan.
Pihak keluarga pada Rabu (2/8) membawa dan meletakkan jenazah Yulianus di Mapolsek Tigi sebagai bentuk protes. Keluarga meminta pertanggungjawaban pelaku oknum polisi terkait dengan kejadian pada Selasa (1/8) itu.
"Saat itu terjadi ketegangan karena pihak keluarga meletakkan jenazah Yulianus Pigai di depan teras Mapolsek Tigi sebagai bukti protes atas kinerja polisi dan Brimob," ujar Pastor Santon Tegei seperti diberitakan tabloidjubi.com.
Pastor Santon menjelaskan pihak keluarga korban, Elias Pakage, sempat berkeras tidak akan memakamkan Yulianus sebelum ada tanggapan mengenai kejadian pascapenyerangan di kamp PT Putra Dewa Paniai (PDP). Namun, setelah berkomunikasi dengan jajaran kepolisian, keluarga bersedia membawa jenazah Yulianus untuk dimakamkan.
"Kami masih menunggu Komnas HAM dan pihak korban yang saat ini masih dalam perawatan di RSUD untuk melanjutkan pembicaraan terkait masalah yang terjadi," ujar Santon.
Empat warga Kampung Bomou, Distrik Tigi, terkena tembakan peluru timah panas dari aparat kepolisian polsek tigi dan brimob . warga tertembak setelah menyanyakan ke kamp PT PDP pada Selasa (01/08/17).
Polisi berada di lokasi kamp pekerja PT PDP setelah mendapat laporan mengenai adanya protes oleh warga sekitar pukul 14.30 WIT gabungan aparat gabungan turun di kali oneibo lalu mengeluarkan tembakan . Saat polisi datang, warga melakukan protes kepada karyawan PT.Dewa Kresna .polisi langsung tembak masyarakat dengan peluru kaliber PIN 5,56.
Pihak keluarga pada Rabu (2/8) membawa dan meletakkan jenazah Yulianus di Mapolsek Tigi sebagai bentuk protes. Keluarga meminta pertanggungjawaban pelaku oknum polisi terkait dengan kejadian pada Selasa (1/8) itu.
"Saat itu terjadi ketegangan karena pihak keluarga meletakkan jenazah Yulianus Pigai di depan teras Mapolsek Tigi sebagai bukti protes atas kinerja polisi dan Brimob," ujar Pastor Santon Tegei seperti diberitakan tabloidjubi.com.
Pastor Santon menjelaskan pihak keluarga korban, Elias Pakage, sempat berkeras tidak akan memakamkan Yulianus sebelum ada tanggapan mengenai kejadian pascapenyerangan di kamp PT Putra Dewa Paniai (PDP). Namun, setelah berkomunikasi dengan jajaran kepolisian, keluarga bersedia membawa jenazah Yulianus untuk dimakamkan.
"Kami masih menunggu Komnas HAM dan pihak korban yang saat ini masih dalam perawatan di RSUD untuk melanjutkan pembicaraan terkait masalah yang terjadi," ujar Santon.
Empat warga Kampung Bomou, Distrik Tigi, terkena tembakan peluru timah panas dari aparat kepolisian polsek tigi dan brimob . warga tertembak setelah menyanyakan ke kamp PT PDP pada Selasa (01/08/17).
Polisi berada di lokasi kamp pekerja PT PDP setelah mendapat laporan mengenai adanya protes oleh warga sekitar pukul 14.30 WIT gabungan aparat gabungan turun di kali oneibo lalu mengeluarkan tembakan . Saat polisi datang, warga melakukan protes kepada karyawan PT.Dewa Kresna .polisi langsung tembak masyarakat dengan peluru kaliber PIN 5,56.
Pewarta : MP
0 komentar:
Posting Komentar