Ormas Pemuda Pancasila (PP dan Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) Saat merampas atribut aksi Foto : MP/KM |
MALANG,KABARMAPEGAA.com-- Demo damai perjanjian New York 15 Agustus 1962 di Koordinir oleh Front Rakyat Indonesia Untuk Papua (FRI-West Papua ) dan Aliansi Mahasiswa Papua(AMP) Komite Kota Malangdihadang dari tiga ormas yakni, Pemuda Pancasila (PP), Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan TNI Polri (FKPPI), dan Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser).
Muhamad Yusuf kepada Wartawan Kabarmapegaa.com Selasa,(15/08/17) mengatakan,kami ketahui aksi yang diadakan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) merupakan aksi ingin memisahkan dari NKRI oleh karena itu,seluruh warga kota malang menolak.
“Dari seluruh komponen warga malang baik dari tokoh agama,tokoh masyarakat maupun ormas pemuda pancasila kami tidak ingin wilayah indonesia tidak pecah belah,”Ujarnya Salah satu anggota ormas Muhamad Yusuf kepada wartawan usai hadang massa aksi AMP di stadion Gajayana,Malang.
Ia mengaku,aksi yang diadakan oleh AMP tanpa surat ijin dari kepolisian.kedepan juga kami ormas tidak diijinkan aksi tanpa surat ijin.
“ Kami cinta damai dan cinta NKRI.untuk meredam gejola-gejola yang ada maka semua ormas yang ada di malang turun membubarkan aksi,”Ujarnya.
Sementara itu,Sekertaris Jenderal ( Sekjen ) AMP Komite Kota Malang,Justus mengatakan, kami AMP tetap akan berjuang walaupun hari ini kami dihadang oleh tiga ormas.
“Hari ini kami dihadang oleh ormas ini juga reaksioner gadungan yang di provokasi oleh kepentingan ekonomi pilitik di papua,”katanya.
Perjuangan kami tetap akan berjuang.mereka juga menilai negara indonesia sedang mengdekrimasi bahkan mengbungkam ruang demokrasi bagi masyarakat papua.
“Kawan-kawan kita jangan pernah menyerah perjuangan.pasti papua akan merdeka,”bebernya.
Pewarta : MPP
0 komentar:
Posting Komentar