Entah sudah berapa banyak liter air mata yang ku tumpahkan beberapa bulan terakhir ini, aku benar-benar merindukan sosok ini. Sosok seorang ayah yang selalu ada untukku. Melindungiku dengan tubuhnya, menggendongku dengan bahunya, membelai kepalaku agar tertidur saat aku tak bisa tidur, dan menggenggam tanganku saat akan menyebrangi jalan. Kini tangan hangat itu mulai melemah, perlahan menjadi dingin dan beku tanpa denyut nadi.
Ayah terima kasih untuk pengorbanan mu, tidurlah dengan tenang dialam sana, di malam natal ini aku sangat rindukanmu dan mencintaimu ayah ,kandang natal pohon terang kita sujud disana.
Selamat natal....
#NatalDiPapua
0 komentar:
Posting Komentar