Karubaga disebut tak asing ditelingaku setelah 20 Tahun lamanya disana,bersama orangtua yang bertugas sebagai Guru tepatnya di SMP Negeri 1 Karubaga , kebetulan ayahku menjabat sebagai kepala sekolah disana,bukan hanya menjadi sebagai guru bagi murid-murid disekolah ayah ku juga sering ke lingkungan sekitar masyarakat dan berbagai pengetahuan alam sekitar seperti kerajinan ,yospan dan juga bermain bola volly bersama masyarakat sekitar maupun masyarakat pendatang lainnya ,saat itu saya masih ingat jelas bahwa kebersamaan itu terasa sekali.
Dingin dan kabut itu terasa sekali dikulit ini,yah benar sekali rasanya ketika berjalan kaki dari kota (wamena) berbelanja beras maupun bahan masakan lainnya dengan penuh semangat bersama beberapa pemuda karubaga mengangkat bahan makanan ini ,hendak berjalan kaki kesana bersama ayahku.perjalanan darat siap ditelusuri,yah memang perjalanan darat jelas tak semudah kesana sekitar seharian berjalan mengunakan mobil , namun kita hanya kira-kira 4 jam saja,perjalanan darat kota wamena ,mengunakan mobil Double Cabin (Strada) yang harga sewanya 3,5 Juta Rupiha perhari karena medan yang berat sepanjang jalan.
Tolikara ,sama halnya di tanah papua seperti Jayapura,Wamena dan Timika keberagaman dalam masyarakatnya jelas terlihat berbagai suku bangsa maupun agama mereka rukun dan membaur, jika ada ada orang-orang yang kurang toleren,hanya sebagian kecil oknum-oknum tertentu yang mungkin lumrah dalam kehidupan didunia selama mereka tidak melanggar konsitusi-konsitusi dan hokum lainnya dan norma-norma yang berlaku di masyarakat .
Peristiwa yang terjadi di karubaga pada saat Idul Fitri bagi umat Islam adalah tragedi yang melukai semangat keberagamaan dan kebersamaan itu menurut Siaran Radio RRI 21/07/2015 Kementrian Dalam Negeri ,Menteri Dalam Negeri Indonesia ke-29 ... Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa kasus tolikara adalah akibat Emosional Warga. Untuk itu seluruh tokoh keagamaan yang berada di tolikara segera menjalin komunikasi yang baik untuk membangun kembali rumah,kios dan masjid yang terbakar,sehingga kembali kondusif. Untuk itu perlu pengusutan tuntas dan penegak hukum yang adil bagi semua pihak yang terlibat ,bukan memperkeruh suasana oleh provokatif-provokatif yang sama sekali tidak berfaidah bagi kehidupan kita ditanah papua.
Peristiwa tolikara bukan konflik agama,itu lebih karena oknum-oknum yang mencederai kebersamaan kita beragama sepatutnya kita semakin santun berakhlak mulia dan semakin menahan diri satu sama lain dengan mementingkan persamaan dalam kemanusiaan dari pada perbedaan-perbedaan yang tak mungkin kita satukan , itu itu mari kita rajut tali silaturahmi dan kebersamaan masyarakat Tolikara maupun seluruh tanah papua ,apapun latar belakang kita mari kita senyum lagi , kaka,ade dan semuanya.SALAM PAPEDA #PAPUA PENUH DAMAI #LebarandiPapua
0 komentar:
Posting Komentar