Berawal yang membawa masuk agama kristen katolik wilayah DAKABO (Dauwagu,Katuwobaida dan Bodatadi) Distrik Agadide adalah pater Tilemans berasal Negeri Belanda sekitar Tahun 1933. Pater Tilemans berangkat dari Kokonao lewat kali yawei tiba di Enarotali dan Enarotali berangkat juga menelusuri kebagian timur tiba di wilayah DAKABO tepatnya di stase Dauwagu. Bertemu dengan Bapak Getakawogi Kobepa, lalu pater Tilemans bermalam selama tiga hari.Hari pertama pater Tilemans meminta babi dengan menggunakan bahasa Indonesia ,namun saat itu Masyarakat DAKABO masih belum mengenal bahasa Indonesia sehingga mereka binggung , Pater Tilemans pun mengerti dengan keadaan Masyarakat DAKABO Sehingga Pater Tilemans pun menggunakan ilustrasi pake suara ternak babi (agar muda dimengerti) yaitu :hoee hoee… baru masyarakat mengerti bahwa pater Tilemans meminta babi. Setelah masyarakat memberi pater Tilemans babi,Lalu babi itu di potong pater Tilemans sendiri dan barapen bersama dengan Masyarakat dihalaman (Dauwagu , Kotobaida dan Bodatadi ) kemudian kedua stase katuwo dan bodatadi adalah cabang yang dibuka stase Dauwagu oleh pater Tilemans , dalam stase Dauwagu itu sendiri tapi gagal karena tenaga kateketik belum ada yang mantap untuk melayani umat , dan tempat – tempat yang sudah pernah dibuka antaranya : stase bopiamaida , ganiyakato , ibouwagu namun semuanya gagal itu pun karena tenaga kateketik tidak ada
Karena wilayah yang cukup luas, maka telah dibuka stase Katuwo dan Bodatadi sehingga menjadi wilayah DAKABO menjadi 3 Stase dan 12 basis, Maka saat ini juga wilayah DAKABO ingin mandiri dari paroki induk Kristus Jaya Komopa menuju Gereja Kemandirian.
(penulisan masih tahap pengembangan , di tuliskan diatas secara garis besar sesuai dengan cerita masyarakat setempat)
Fransiskus Kobepa
Fransiskus Kobepa
0 komentar:
Posting Komentar