Perjalanan kali ini adalah perjalanan yang sangat melelahkan ketika berjalan kaki mendaki bukit,menyusuri kali dan menginjak kan kaki di jalan yang becek,rusak dan berlubang benar sekali terasa disini , hendak mengunjungi kampung halamanku (dusun) di salah satu desak di ujung timur kabupaten paniai tepatnya di desa Dauwagu yang saat ini masih termasuk dalam distrik komopa
Memang perjalanan kesana saya hanya sekali-kali saja,sudah hampir ke tiga kalinya saya mengunjungi dusun ini walalu hanya kunjungi keluarga dekat ,menegok alam dan sekaligus mengikuti iven gereja disana,kebetulan salah pembangunan gereja katolik tepatnya tanahnya milik orangtua saya,yang telah diberikan kepada pihak gereja untuk pembangunan gereja ,untuk pelayanan iman umat di wilayah itu.
Pagi terasa sekali ketika hendak bangun pagi,udara terasa dingin,seperti biasa harus bergegas berjemur ditunggu api dapur untuk menghangatkan badan,kaki dan tangan sekaligus menikmati ubi-ubian atau dalam bahasa daerah sehari “ dugi” , yang dibakar didapur.
Memang kehidupan tertata rapi disana,kehidupan alamiah maupun tradisi masyarakat seperti iven-iven tahunan masyarakat yang bergengsi untuk diikuti salah satunya adalah “yuwoo” atau biasa dibilang juga”pesta adat” kebetulan sekali saya mengikuti pesta ini bersama ayah saya namun ,ayah saya tidak berkenan hadir ,karena ada gangungan kesehatan di kaki,tak mampu untuk berjalan kaki sejauh itu,dan harus kembali ke nabire.
Pesta “Yuwoo” ini bisa dibilang sangat bergengsi bagi masyarakat adat disana,sebab akan dihadiri dari berbagai kalangan seperti : marga-marga/fam , apikopa (saudara perempuan) , yamekopa (saudara laki-laki) dan lain-lainnya.
"Acara peresmian gereja ini sangat ramai berbeda dengan acara peresmian gereja biasa lainnya karena melatar belakangi beberapa cerita dan juga asal-usul marga dan fam yang bertempat langsung di wilayah Dauwagu tersebut"
Saya itu saya menilai juga bahwa Ini merupakan ajang menjukkan kekeluargaan,kekompakan dan persatuan dalam komunitas masyarakat adat dimana akan diperjukan dalam “waita”bersama-sama lagi memutar halaman luas dengan teriak yang khas tradisional”wwuuu,,yuuuu….”dengan menunjukan atau membawa uang,babi,atau bahan makanan lainnya
Kali ini adalah “Acara peresmian gereja katolik DAKABO” 28 juli 2015 ,yang baru saja di banggun dengan dana swadaya masyarakat disana,maupun pihak-pihak donatur lainya,gereja katolik DAKABO ini berdiri gagah diatas tanah yang berdekatan dengan beberapa gunung yang menjulang tinggi dan indah dipandang apabila diwaktu pagi,kabut mengelilinginya.
Ada yang menarik disini adalah acara Misa Ibadah peresmian di kalaborasikan dengan acara adat 29 juli 2015 pesta bakar batu ,dan lebih menariknya saudara jauh dari berbagai marga datang dari Nabire,Jayapura,Timika,Wamena dan beberapa wilayah lainnya ditanah papua,mengikuti iven ini adalah hal yang di haruskan bagi kami,sebab sama halnya menjalin silaturahmi dengan alam dan keluarga disana sehingga hidup kita bisa berjalan dengan baik dan sukses.
#TERJADI KEHENDAKMU #SIAPKAN JALAN TUHAN # AGADIDE #DAKABO
#TERJADI KEHENDAKMU #SIAPKAN JALAN TUHAN # AGADIDE #DAKABO
0 komentar:
Posting Komentar