Ilustrasi. |
Karya: Agustinus Keiya
Sinarnya begitu tajam
sang mentarinya melepaskan
siang tak jadi malam
sinar keadilannya pun berlaru.
sang mentarinya melepaskan
siang tak jadi malam
sinar keadilannya pun berlaru.
Pergi mengintari kebisingan dunia
tapakan kaki keadilan terkunci
bila dikunjung keadilan.
tapakan kaki keadilan terkunci
bila dikunjung keadilan.
Penegakan pun tidak, rajin merancan
cuma terdaftar di Undang-Undang
akhirnya, ku memilih jalan pintas.
cuma terdaftar di Undang-Undang
akhirnya, ku memilih jalan pintas.
Mengintari semak-semak berduri
merobekan jiwa penuh harapan
terluka hati yang penuh keadilan
hidup pun dalam barah
akhirnya hak yang kupunyai pun terlaris.
merobekan jiwa penuh harapan
terluka hati yang penuh keadilan
hidup pun dalam barah
akhirnya hak yang kupunyai pun terlaris.
Oleh kebohongan
keadilan di perkosa
kebenaran dibungkam manusia
hidup bagai tak ber-Tuhan.
keadilan di perkosa
kebenaran dibungkam manusia
hidup bagai tak ber-Tuhan.
Bagi segelintir orang
berbahagia hidup untuk keuntungan hidup
sedangkan dia (rakyat jelata).
berbahagia hidup untuk keuntungan hidup
sedangkan dia (rakyat jelata).
Hidup untuk di siksa,
dihina diadili oleh kebohongan.
dihina diadili oleh kebohongan.
14 Mei 2016
0 komentar:
Posting Komentar