foto: diri Abimelek muyapa |
Abilemek Muyapa
Segala gagasan ideologi maupun impian dan cita-cita selalu saja mikir bahwa nanti saya akan jadi orang pintar atau orang sukses. Hal itu, selalu saja ada dalam pikiran dan tidak herang ketika timbulkan perasaan itu karena sebagaimana manusia biasa yang mempunyai kelebihan dan kekurang tidak terlepas.
Pada prinsipnya, segala argurmen ini suatu pedoman hidup sia-sia belaka. Jika manusia mikirkan tanpa bertindak dan bertindak tanpa berpikir.
Ini ada satu pengalaman penulis yang selalu mengalami pada hidup dan kehidupan bahwa dimana aku berada termenun kesepian kesunyian begitu banyak pikiran yang sering berfikir bahwa nanti saya akan jadi orang pintar dan saya akan menjadi orang hebat itu muda dan tepat eksis trus dalan wacana otentiknya.
Tapi, lucuhnya. Tadinya begitu banyak argumen optinis akan menjadi pesimis tidak berawal dengan sebuah tindakan sesuai dengan hasil mikir itu. Maka hidup saya tetap akan menipu diri sendiri. Yang panling benar adalah saat manusia berfikir atau termotivasi untuk melakukan sesuai dengan hasil argumen harus dapat teruskan di dunia kerja lapangan yakni nyatakan atau merealisasikan lapangan sesuai memikir itu agar dirimu menjadi orang pintar atau orang terhebat dari profesinya.
Mari di ajak kita sebagai orang sedang berpendidikan dalam dunia pengetahuan, saya akan jadi terbentuk seorang yang pintar ketika aku berfokus untuk belajar.
Na, sosoknya. melalui belajar itulah saya akan menjadi sebut seorang pemerhati sendikiawan. Caranya adalah membaca buku dan menulis buku adalah salah satu syarat pertama berangjak pada kehadiran kepandaian setiap diri kita.
Sehingga, diri yang tercipta menjadi seorang pintar dialah setia dalam mengikuti indikasi hanya satu yaitu 3M jikalau melihat pengalaman yang sedang tekuni yakin “Membaca + Menulis+Menhitung =ORANG PINTAR.
Selain itu, juga tidak luput dari pengalaman dalam belajar cara berorganisasi baik itu organisasi formal maupun non formal dimana dan kapan berapa orang bersama dalam salah satu kegiatan serimonial untuk berbincang untuk mencapai satu tujuan dan satu harapan bersama, tanpa ada konta dan pro antara anggota itu sendiri.
Selama kita berada dalam dunia pendidikan maupun non pendidikan kita harus belajar dengan kesunguhan karna melalui belajar kita mencampai (idealnya) cita citanya.
Saya tetap akan orang bodoh hanya karena saya pemalas dalam bertindak atau tidak berfokus pada suatu pekerjaan sebagaia seorang belajar salah satunya adalah malas, belajar, loyo, munculkan pemikiran pesimis, muncul pemikiran ikut-ikut tempat kelamaian akhirnya memang terjadi itu.
Demikian itu, sekali-kali Jangan kita berpengaruh dengan tidak beraktualkan pikiran dan serta jejak pemikiran kuno yang selalu kembangkan sebagai potensi diri akhirnya tidak menguntungkan bagi kita hidup. Karna, dasarnya fokus dan fokus jadikan suatu hal yang seperti bisa dalam kondisi apapun pada dunia pendidkan itulah solusi bagi kami memiliki kemampun yang telah inpian menjadi nyata.
Ilmu, dia tidak akan membunuh diri orang pintar atau memiliki pengetahuan, dan “ilmu” dia tidak akan pendekan umur manusia tetapi namanya ilmu adalah pengetahuan secara bersistematis dalam kehidupan sehari-hari untuk memudahkan dan menyegarkan tubuh manusia dan memperpanjangkan umur manusia dan mengenal dunia secara itelegensi manusia sesuai jelih terhadahap kondisi dan hakekat yang mendasarnya.
Yapis Nabire, 22 juni, 2016
Penulis: siswa SMA YPPGI Nabire, Papua
0 komentar:
Posting Komentar