Foto Sumber Google.com |
(PUISI)-,Di medan perjuangan.
Terhibur mendengarkan irama.
Irama itu masih tetap bersamaku.
Terhibur mendengarkan irama.
Irama itu masih tetap bersamaku.
Indrah pendengaranku masih tetap bersama. dengan irama itu.
Entah dari manakah irama itu ia datang.
Entah dari manakah irama itu ia menghibur sepiku.
Akhirnya.. Ketahuilah aku.
Irama mulai membesar bila aku berlari.
Membuktikan.. jika bukan detak jantung apalagi.
Begitu tak asyik irama itu.
Asyik di renung pulah saat-" menyimak.
Hari berganti hari.
Irama itu tak lagi berubah vocal.
Sampai kapan engkau bisa berubah vocal.
Masih pada irama " tak tuk".
Masih pada vocal lama.
Masih pada not lalu.
Harapanku :
Hanya Tuhan yg bisa merubahkan irama "tak tuk" menjadi irama tepuk tangan.
Holandiya, 28/02/2019
By : Jimmi_Anjal. #JimmiKogopa #PutraAyua
Irama mulai membesar bila aku berlari.
Membuktikan.. jika bukan detak jantung apalagi.
Begitu tak asyik irama itu.
Asyik di renung pulah saat-" menyimak.
Hari berganti hari.
Irama itu tak lagi berubah vocal.
Sampai kapan engkau bisa berubah vocal.
Masih pada irama " tak tuk".
Masih pada vocal lama.
Masih pada not lalu.
Harapanku :
Hanya Tuhan yg bisa merubahkan irama "tak tuk" menjadi irama tepuk tangan.
Holandiya, 28/02/2019
By : Jimmi_Anjal. #JimmiKogopa #PutraAyua
0 komentar:
Posting Komentar