Foto: Ilustrasi/Maii Muyapa |
Oleh : Yosafat Mai Muyapa
kolega apa salaku
Sobat apa dosaku
Sahabat apa kejelekan terhadapmu
Lamanya, Siri berganti senja tiba petang terbenam
Tak terhenti permandian hujan deras
Kenapa ka di sakitiku?
Akulah alam pelindungmu
Akulah alam pemeliharamu
Akulah budimu Dan akulah sumber hidupmu
Alies sang Alam.
Cukuplah…cukuplah
lampau basahi air mataku di tanah perma pesona ini
Walau diriku menyakiti,
biarlah Air mataku berharga bagimu
kebutuhan hidupmu
kesenangan perutmu
tetapi aku hanya tergarap Pencipta
mengasihi dia pengkihanatku
sebab, dia ulah tanpa susila
Aku Hanya berdoa.
Air mataku merupakan satu-satunya cara bagimana mata alam berbicara ketika bibir tak mampu menjelaskan apa yang membuatku terlukai dan ulahmu ku sangat tersiksai. Namun, itu biarlah mengasihi mereka agar dipulih kembali.
0 komentar:
Posting Komentar