ANAK ANAK PEJUANG, (Foto Dop TUBOU NAWIPA kccm)
OLEH AGUSTINUS TEGEKIGIBA KADEPA
Cerpen,(kccm)-Lanjut lagi..,,,,Dari sekian penumpang dalam motor jongsong, ada Sibe dan Ekywadi. Senyum Ekywadi menggoda dan mengajak Ina yang terkuyub basah dan kedinginan itu berdiri kemudian ajak Sibe yang duduk melipat kedua tangannya dan dagunya naik turun sangat kencang, tanda kedinginan kelas kakap.
Sibe, akiki geiyo ko beu (sibe, ko tidak dingin ka), begitu sibe dengar suara mamanya, balik lihat ekywadi, mengoreknya dan balik lagi. jarinya tunjuk pada mamanya dan berkata: “Mamma” lalu angkat kedua tangannya dari dalam spead itu, Ina bergegas menjemputnya lalu memeluknya erat.
Laki laki kecil ini langsung minta susu. kata ekywadi sambil angkat beras yang dibelinya “Beras edapanu, naa dokimi, Ani ko Sibe kaa edokaipiganu” (saya beli beras, mari ko pikul beras nanti saya gendong sibe). lalu pulang kerumah melewati ilalang, naik turun bukit hingga sampai di rumah Epouto, jangkrik pun berbunyi menjemput gelap.
Hari hari dilalui. Setiap pagi masak nota, siapkan semua alat kebun, pergi tanam eto (tebu), nota (ubi), digiyo (satur hitam), yatu (sayur lidi), bersihkan rumput, membuat beden dan lainnya. Ekywadi dan sibe jual hasil kebun jika penen. Hasilnya untuk beli beras, minyak goreng, garam dan feksin.
Umur Sibe semakin besar. Ina dihatuhi dengan pikirannya sendiri. Masa depan sibe, harapan hidup Ina dan balas budi Ina pada Ekywadi. Sudah tiga tahun Renal pergi kuliah. Trada kabar.
Dia pasti rindu pada saya dan sibe. orang bilang, kuliah paling cepat tiga setengah tahun dan paling lama tujuh sampai delapan tahun.
Mungkin satu tahun lagi selesai kuliah dan datang lihat anaknya Sibe. Saya percaya renal. Dia laki laki hebat, komitmen dan kerja keras, tra sama dengan laki laki lain.
Saya mencintainya karena karakternya yang baik. Tra punya apa apa tetapi dia datang pada Ekiwadi dan berkata “noukai, ina ya modo kouko aniya modo ewipa” (mama, saya yang menghamili ina). Kedatangan dia pada mama ekiwadi itu untuk mau bertanggung jawab dan kepergiannya demi masa depan keluarga kami. Renal, saya mencintaimu. Semoga kau baik baik saja disana. Tuhan lindungilah dia disana. Bersambung.
PENULIS : ANAK JALANAN, DI JAYAPURA PAPUA.
ANAK ANAK PEJUANG, (Foto Dop TUBOU NAWIPA kccm)
OLEH AGUSTINUS TEGEKIGIBA KADEPA
Cerpen,(kccm)-Lanjut lagi..,,,,Dari sekian penumpang dalam motor jongsong, ada Sibe dan Ekywadi.
Senyum Ekywadi menggoda dan mengajak Ina yang terkuyub basah dan kedinginan itu berdiri kemudian ajak Sibe yang duduk melipat kedua tangannya dan dagunya naik turun sangat kencang, tanda kedinginan kelas kakap.
Sibe, akiki geiyo ko beu (sibe, ko tidak dingin ka), begitu sibe dengar suara mamanya, balik lihat ekywadi, mengoreknya dan balik lagi. jarinya tunjuk pada mamanya dan berkata: “Mamma” lalu angkat kedua tangannya dari dalam spead itu, Ina bergegas menjemputnya lalu memeluknya erat.
Laki laki kecil ini langsung minta susu. kata ekywadi sambil angkat beras yang dibelinya “Beras edapanu, naa dokimi, Ani ko Sibe kaa edokaipiganu” (saya beli beras, mari ko pikul beras nanti saya gendong sibe). lalu pulang kerumah melewati ilalang, naik turun bukit hingga sampai di rumah Epouto, jangkrik pun berbunyi menjemput gelap.
Hari hari dilalui. Setiap pagi masak nota, siapkan semua alat kebun, pergi tanam eto (tebu), nota (ubi), digiyo (satur hitam), yatu (sayur lidi), bersihkan rumput, membuat beden dan lainnya. Ekywadi dan sibe jual hasil kebun jika penen. Hasilnya untuk beli beras, minyak goreng, garam dan feksin.
Umur Sibe semakin besar. Ina dihatuhi dengan pikirannya sendiri. Masa depan sibe, harapan hidup Ina dan balas budi Ina pada Ekywadi. Sudah tiga tahun Renal pergi kuliah. Trada kabar.
Dia pasti rindu pada saya dan sibe. orang bilang, kuliah paling cepat tiga setengah tahun dan paling lama tujuh sampai delapan tahun.
Mungkin satu tahun lagi selesai kuliah dan datang lihat anaknya Sibe. Saya percaya renal. Dia laki laki hebat, komitmen dan kerja keras, tra sama dengan laki laki lain.
Saya mencintainya karena karakternya yang baik. Tra punya apa apa tetapi dia datang pada Ekiwadi dan berkata “noukai, ina ya modo kouko aniya modo ewipa” (mama, saya yang menghamili ina). Kedatangan dia pada mama ekiwadi itu untuk mau bertanggung jawab dan kepergiannya demi masa depan keluarga kami. Renal, saya mencintaimu.
PENULIS : ANAK JALANAN, DI JAYAPURA PAPUA.
0 komentar:
Posting Komentar