Bapak Selfester Kobepa,S.Pd,M.Pd (paling ujung kanan) |
Sebuah tanggung jawab besar untuk guru baru pada tahun era 90an itu yang berbekal pendidikan FKIP Uncen pada masa itu yang katanya dahulu diakui melahirkan guru-guru potensial yang siap terjun dimanapun siap sedia bangun SDM di papua. ,beliau adalah salah satunya memiliki karakter dan kemampuan yang luar biasa selain mengajar juga ia aktif ,membangun komunikasi yang baik di masyarakat asli karubaga ,camat,Danramil,Polisi,Tokoh Adat dan Tokoh Agama di karubaga saat itu,walaupun begitu kecerdasannya pun sudah dikagumi sebab sudah menjadi langganan dikangumi tingkat provinsi papua,sebab bapak selfester tetap menjadi juara kepala sekolah perprestasi tingkat kabupaten dan provinsi papua
Jika ditanya berapa siswa di sana? pada waktu itu ia berkata"mereka mempunyai niat bersekolah sangat tinggi bahkan guru-guru mampu hafal semua siswa yang banyak itu. "katanya. dikatakan tidak layak lagi untuk siswa menengah pertama. Umur mereka mungkin sudah menengah atas ataupun kuliah, namun banyak alasan siswa-siswi di sana,sehingga masih bertahan di sini ,adapaun diakui faktor daerah dan juga kemajuan pada waktu itu",walaupun kini kita lihat mungkin sudah maju pesat" jelasnya
sebagai guru, hanya mengajar. Sesekali kumpul-kumpul sore hari bersama siswa siswa mengadakan lomba-lomba ,yospan,latihan gerak jalan di lingkungan sekolah. siswa siswa asli di daerah itu ramah dan sopan bahkan menghargai seorang guru sebagai maha pengetahui,hal ini membuat guru-guru bedah tinggal disana bahkan sore harinya anak-anak disana membawakan kayu bakar untuk gurunya untuk memasak dan juga sebagai penghangat badan,sebab disana dingin
Bersabar merupakan kunci utama jalani diiringi canda tawa siswa-siswi. Mereka adalah pengobat rindu keluarga dan teman-teman.
Sebagian Orang Paniai yang jauh dari kampungnya di tengah pulau papua,Bapak selfester belum menemui keluarganya disana paling-paling tiga tahun sekali itupun pada momen natal atau libur naik kelas pastinya kembali cepat ketempat tugasnya, beliau masih bersyukur sebab transporasi pesawat kadang dipercepat sebab pada saat itu guru dihargai jasanya"
bisa dibilang lancar walaupun kadang kalau penting bersama teman-teman guru yang lain mereka rela berjalan kaki dari kota wamena ke tolikara yang katanya dahulu bisa memakan waktu dua tau tiga hari perjalanan,itupun mereka kadang numpang menginap warga sekitar lereng/bukit untuk istirahat . Paling tidak sesekali dalam setiap triwulan atau kini disebut semester dan ujian bisa memikul soal ujian dengan berjalan kaki ,tetapi terkadang-kadang dibantu pemuda-pemuda kampung untuk memikul soal itu.
Sebagian Orang Paniai yang jauh dari kampungnya di tengah pulau papua,Bapak selfester belum menemui keluarganya disana paling-paling tiga tahun sekali itupun pada momen natal atau libur naik kelas pastinya kembali cepat ketempat tugasnya, beliau masih bersyukur sebab transporasi pesawat kadang dipercepat sebab pada saat itu guru dihargai jasanya"
bisa dibilang lancar walaupun kadang kalau penting bersama teman-teman guru yang lain mereka rela berjalan kaki dari kota wamena ke tolikara yang katanya dahulu bisa memakan waktu dua tau tiga hari perjalanan,itupun mereka kadang numpang menginap warga sekitar lereng/bukit untuk istirahat . Paling tidak sesekali dalam setiap triwulan atau kini disebut semester dan ujian bisa memikul soal ujian dengan berjalan kaki ,tetapi terkadang-kadang dibantu pemuda-pemuda kampung untuk memikul soal itu.
Berjuang dan spirit dengan penuh semangatnya dinilai warga masyarakat sekitar karubaga mereka sangat menghormatinya ,pada waktu itu tokoh adat (kepala suku) berjanji memberikanpenghargaan sebagai Tokoh Pendidikan di Tolikara,dan warga berjanji apabila meningga pada usia tuannya akan dikeringkan dijadikan 'mumi" mumi (istilah mumi dikenal sebagai seseorang yang diabadikan atau di hargai dimasyarakat dikeringkan untuk dikenang)mendengar hal itu bapak selfester kobepa beserta keluarga mengabdi beberapa tahun lagi dan bersepakat pindah ke nabire tanpa sepengetahuan warga kampung.
Belajar kembali literatur dan budaya lokal karubaga sudah sangat mendalam baginya bahkan ada dua anak dijadikan anak angkatnya asli tolikara anak akan ada ada beberapa anak yang kental di pedalaman. beliau ke nabire dan menjadi guru teladan juga hingga menjabat kepada sekolah SMA Negeri 6 Lagari Nabire,SMA PGRI Lagari, dan terakhir SMA Negeri 1 Nabire dan masih tetap meraih penghargaan kepala sekolah beliau lanjut studi s2 (M.Pd) di WR.Supraptman surabaya tahun 2012 lalu dia usia lansia ia tetap semangat mengabdi bahkan ,tetap berprestasi,mengabdi sebagai guru tetap mengajar mata pelajaran bahasa indonesia,
Profil Singkat Pribadi
Nama : Selfester Kobepa,S.Pd,MMP
Nip : 196009191987031018
Pangkat : Pembina IV/a ,1-4-2004
Pendidikan : S1 Sarjana Pedidikan , S2 Manajemen Pendidikan
Prestasi
– Kepala SMA Berprestasi Tingkat Kabupaten dan Provinsi Tahun 2008
– Guru SMA Berprestasi Tahun 2005
– Kepala SMP Telan Tingkat Kabupaten dan Provinsi Tahun 1997
Pengalaman dalam jabatan Kepala Sekolah
– Kepala SMP Negeri 1 Karubaga ( 12 Tahun )
– Kepala SMA PGRI Nabire ( 4 Tahun )
– Kepala SMA Negeri 6 Lagari ( 4 Tahun )
– Kepala SMA Negeri 1 Nabire ( 2 Tahun )
Setelah menjabat 2 Tahun sebagai kepala Sekolah SMA Negeri 1 Nabire , entah kenapa,di berhentikan, tanpa ada aturan yang jelas oleh pejabat tinggi di Kabupaten Nabire massa itu , namun tidak mengurangi rasa semangat ia tetap berkarya membina intelektual muda di kabupaten Nabire,dalam memberikan dorongan dan semangat belajar ,tetap semangat bapak untuk tanah papua , jasamu selalu di kenang.hingga pada tanggal 16 September 2015 lalu beliau Wafat di usia 60 an Meninggalkan Istri dan enam anak ,dan dimakamkan di sebelah dirumah kediamannya,kelurahan karang mulia nabire
Belajar kembali literatur dan budaya lokal karubaga sudah sangat mendalam baginya bahkan ada dua anak dijadikan anak angkatnya asli tolikara anak akan ada ada beberapa anak yang kental di pedalaman. beliau ke nabire dan menjadi guru teladan juga hingga menjabat kepada sekolah SMA Negeri 6 Lagari Nabire,SMA PGRI Lagari, dan terakhir SMA Negeri 1 Nabire dan masih tetap meraih penghargaan kepala sekolah beliau lanjut studi s2 (M.Pd) di WR.Supraptman surabaya tahun 2012 lalu dia usia lansia ia tetap semangat mengabdi bahkan ,tetap berprestasi,mengabdi sebagai guru tetap mengajar mata pelajaran bahasa indonesia,
Profil Singkat Pribadi
Nama : Selfester Kobepa,S.Pd,MMP
Nip : 196009191987031018
Pangkat : Pembina IV/a ,1-4-2004
Pendidikan : S1 Sarjana Pedidikan , S2 Manajemen Pendidikan
Prestasi
– Kepala SMA Berprestasi Tingkat Kabupaten dan Provinsi Tahun 2008
– Guru SMA Berprestasi Tahun 2005
– Kepala SMP Telan Tingkat Kabupaten dan Provinsi Tahun 1997
Pengalaman dalam jabatan Kepala Sekolah
– Kepala SMP Negeri 1 Karubaga ( 12 Tahun )
– Kepala SMA PGRI Nabire ( 4 Tahun )
– Kepala SMA Negeri 6 Lagari ( 4 Tahun )
– Kepala SMA Negeri 1 Nabire ( 2 Tahun )
Setelah menjabat 2 Tahun sebagai kepala Sekolah SMA Negeri 1 Nabire , entah kenapa,di berhentikan, tanpa ada aturan yang jelas oleh pejabat tinggi di Kabupaten Nabire massa itu , namun tidak mengurangi rasa semangat ia tetap berkarya membina intelektual muda di kabupaten Nabire,dalam memberikan dorongan dan semangat belajar ,tetap semangat bapak untuk tanah papua , jasamu selalu di kenang.hingga pada tanggal 16 September 2015 lalu beliau Wafat di usia 60 an Meninggalkan Istri dan enam anak ,dan dimakamkan di sebelah dirumah kediamannya,kelurahan karang mulia nabire
0 komentar:
Posting Komentar