Menurut wikipedia, Pastor Hans Küng (lahir 19 Maret 1928 di Sursee, Canton Lucerne), adalah seorang teolog Swiss terkemuka, dan penulis yang produktif. Sejak 1995 ia menjadi Presiden dari Yayasan untuk Etika Global (Stiftung Weltethos).
Kita dapat simak dengan baik dan jelas dalam bukunya sesudai dengan hipotesisnya yang boleh disebut 'ateistik-brutal' Sigmund Freud
hal tersebut dapat dinilai sedang berlabuh pada kesimpulan ekstrim bahwa simbol-simbol dan ritual agama, dan tentunya juga pemeluk-pemeluknya, sama dengan perilaku pasien-pasien neurotisnya
di rumah sakit jiwa.
Agama adalah ilusi-ilusi kegilaan, sebagaimana kegilaan yang diidap para penghuni rumah sakit jiwa di tempatnya bekerja.
Semua ritual agama adalah 'bullshit bagi Freud. Bukankah degan analog yang gahar, perbuatan" yangg tak dapat diuraikan atau dijabarkan oleh rumus - rumus logika-fisika-eksakta itu hanyalah kesia-siaan, cermin kebingungan, kegelisahan, ketakutan dan karenanya sama persis denagan tingkah laku orang gila dalam gelak tawa, cengar-cengir, dsb?
Semua ritual agama adalah 'bullshit bagi Freud. Bukankah degan analog yang gahar, perbuatan" yangg tak dapat diuraikan atau dijabarkan oleh rumus - rumus logika-fisika-eksakta itu hanyalah kesia-siaan, cermin kebingungan, kegelisahan, ketakutan dan karenanya sama persis denagan tingkah laku orang gila dalam gelak tawa, cengar-cengir, dsb?
akan tetapi ada satu hal yang sangat digelisahkan oleh Freud, mengapa mayoritas manusia mempertahankan "kegilaan" itu dengan landasan keyakinan yang sangat ultrafantastis?
Apakah jika mengikuti logika Freud, semua manusia telah gila? Lantas klu memang demikian bgm kita mesti membedakan kegilaan dengan kesehatan, kesetanan dengan kemanusiaan?
Hans Kùng menguraikannya dengan sangat kritis dalam buku ini.,apabila anda tertarik bisa didapatkan ditoko buku terdekat, Mari kita berdiskusi,?=!!!!
#mari membaca dan berargumen#
0 komentar:
Posting Komentar