Subtema :
Mengadvokasikan Perbaikan Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan di Wilayah Dampingan Lembaga USAID Kinerja di Papua
Oleh : Fransiskus Kobepa
Dalam Meningkatkan Pembangunan maupun optimalisasi aparatur pemerintahan adalah terwujudnya aparatur pemerintah negara yang terbuka, inovatif dan peka terhadap aspirasi dan dinamika masyarakat. Pembangunan yang berjalan di tanah papua sejak irian jaya bergabung ke pangkuan ibu pertiwi pada tahun 1963 hingga saat ini terlihat jelas dalam potret pembangunan meningkatnya kualitas hidup masyarakat papua hingga kini. Hal itu telah mendorong keadaan sosial ,ekonomi,pendidikan dan kesehatan maupun sector yang lainnya semakin membaik dari sebelumnya , terlebih lagi dalam era Otonomi Daerah di papua saat ini yang mengedepankan peran serta masyarakat dalam kegiatan pembangunan. Adanya Otonomi daerah maka pemerintah memiliki kewenangan yang cukup luas dalam menentukan arahan kebijakan, khususnya mengenai rencana pembangunan, maka sudah selayaknya dalam penentuan kebijakan pemerintah daerah di papua kini di susun berdasarkan potensi daerah yang ada.
MSF dan OMP Mitra Usaid Kinerja |
Partisipasi masyarakat di papua terlihat jelas dalam potret pembangunan pendidikan dan kesehatan dalam sebuah forum yang disebut MSF (multi stakeholder forum) forum ini memberikan peluang
kepada masyarakat untuk hadir dalam penyusunan rencana pembangunan,RPJMD,Minilog Puskesmas maupun Sekolah hal ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat secara nyata dan terarah. Selain itu, dengan mengikutsertakan Pertisipasi serta masyarat pegguna layanan pendidikan dan kesehatan di kota maupun kabupaten dapat berupa antara lain:a. Pertisipasi Masyarakat pengguna layanan mengisi kotak saran /kotak pengaduan yang sudah disedikan di lingkungan puskesmas atau sekolah.
b. Pertisipasi Orangtua wali mendukung komite sekolah untuk memajukan pendidikan siswa didik disekolah
Aspirasi maupun gagasan yang berasal dari masyarakat pun bermanfaat dan hasilnya kelak dapat benar-benar di rasakan oleh masyarakat itu sendiri, sebab masyarakat benar-benar tahu apa yang menjadi prioritas atau kebutuhan utama dalam kegiatan pembangunan.
Mereviuw secara singkat dalam potret- potret pembangunan pendidikan dan kesehatan di tanah papua menjadi sesuatu yang problem yang biasa dibilang sangat seksi di bicarakan di seluruh wilayah Indonesia terutama para pemerhati pembangunan maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Adapaun contoh “Praktik baik “yang didampingi Lambaga USAID Kinerja di papua dalam beberapa tahun berjalan dengan fokus mendorong perbaikan pelayanan (public service) Pendidikan dan Kesehatan yang berangsur-angsur baik dalam hal ini tak terlepas pemerintah melibatkan masyarakat secara efektif dalam berbagai kegiatan pembangunan, hal ini terlihat jelas dalam daerah dampingan USAID Kinerja di papua yaitu : pemerintah kota jayapura ,kabupaten jayapura ,kabupaten timika dan kabupaten jayawijaya
Memfokuskan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dengan terbentuknya sebuah wadah independen yang disebut : MSF (multi stakeholder forum) yang merupakan forum multi pihak terdiri dari berbagai unsur masyarakat yang ada yakni : tokoh adat,tokoh agama ,tokoh pemuda dan masyarakat umum
Hearing Dengar Pendapat DPRD dan MSF |
MSF tersebut mempunyai peranan penting dalam pembangunan wilayahnya meninjau dan melihat hingga mampu mengadvokasi ke kepada pemerintah dan lembaga terkait lainnya bahkan mampu bertemu dan menyerahkan aspirasinya kepada dewan perwakina rakyat daerah (DPRD) maupun pejabat daerah setempat. Forum tersebut tidak kaku dan semu tetapi kini mendapat dampingan dan pembinaan yang baik dari organisasi mitra pelaksana (OMP) mitra USAID Kinerja,dan kini kota daerah dampingan mendapat perhatian serius dari pemerintah hingga mendapat Surat Keputusan (SK) agar tetap ada dan terus menjadi jembatan ,penyalur dan mengawasi setiap kebijakan pemerintah.
Pelatihan Jurnalisme Warga ,PPMN Mitra Usaid |
Mengadvokasikan berbagai layanan terutama dalam pelayanan publik melalui Media dan Jurnalisme Warga dalam perbaikan pelayanan pendidikan dan kesehatan di terapkan dengan diselenggarakan training pelatihan advokasi sebagai jurnalisme warga yang diselenggarakan berkat kerjasama Lembaga USAID Kinerja ,PPMN (perhimpunan pengembangan media nusantara) telah terbentuk beberapa komunitas jurnalis warga di papua yakni: (JW TIFA kota jayapura,JWCyclops Kabupaten Japapura,JW Cartenz Timika dan JW Noken Wamena) yang bernaung bersama media-media maenstrime dalam satu Ikatan Kelurga Jurnalis Papua (IKJ) Papua yang turut mendukung perbaikan layanan yang ada terutama pendidikan dan kesehatan hal ini juga merupakan salah satu upaya yang sangat strategis.
Lembaga USAID Kinerja mendampingi,bekerja dan mendorong untuk meningkatkan kesadaran warga atas hak layanan publik yang bermutu,serta mendorong kapasitas jurnalis warga untuk advokasi. Setelah melakukan pelatihan para jurnalisme warga dibantu untuk membangun hubungan dengan pemberi layanan ,seperti sekolah ,puskesmas dan dinas terkait para jurnalis warga ini membuat produk/konten media dan menggunakannya untuk menuntut perbaikan layanananya melalui Koran,blog,radio,film documenter dan media social
Mading milik Jurnalsme Warga di puskesmas |
Advokasi perbaikan pelayanan public pun semakin rmai dilihat oleh mata dunia sebab dishare melalui media online,facebook maupun blogger ada banyak tantangan dan hambatan dialami dilapangan dalam melakukan pengambilan data maupun wawancara sebab jurnalisme warga maupun blogger bukan seorang wartawan yang memiliki indentitas alias kartu pers,terlebih ketika konten/tulisan jurnalis warga diterbitkan di media Koran/online,
“seorang guru honor dikeluarkan dari sekolahnya,karena gurunya (jurnalis warga) memprotes kebijakan sekolahnya”
“jurnalisme warga memantau unit layanan ,di takuti oleh oknum pejabat sebab dinilai mata-mata alias takut terbongkar”
“jurnalisme warga membuat mading di puskesmas,mereviuw isu-isu kesehatan dilingkungan puskesmas
“terciptanya jurnalis cilik di beberapa sekolah dampingan USAID Kinerja ,mengasah siswa untuk menulis disekitar sekolah”
Pada dasarnya jurnalisme warga hadir sebagai masyarakat yang peduli dengan pembangunan bukan menjatuhkan ataupun mencari-cari kesalahan,akan tetapi menunjukan kepada penyedia layanan bahwa ada hal yang harus di perbaiki /diperbaharui demi tercapainya good governance (pemerintahan yang baik)
Ada salah satu contoh kekurangan fasilitas kendaraan mobil ambulans di puskesmas koya barat wilayah jauh dari perkotaan,sehingga petugas kesehatan menggunakan kendaraan apa adanya seperti:
“mobil jenasah yang seharusnya membawa mayat, digunakan untuk membawa pasien yang sedang sakit,karena kondisi darurat dan kendaraan belum memadahi disebabkan jauh dari perkotaan,sehingga pasien rela diantarkan dengan mobil tersebut”pada dasarnya memang tidak diperbolehkan
Pengadaan Mobil Ambulans 1 unit di koyabarat |
Terkait hal itu MSF dan Jurnalisme Warga melakukan berbagai pertemuan,advokasi dan hearing (temu bicara) kepada pihak terkait hingga mobil ambulans diberikan kepada puskesmas yang sangat membutuhkannya.
Dengan adanya keterbatasan sumberdaya manusia (SDM) di papua pada umumnya tidak menjadi sebuah hambatan lagi akan tetapi menjadi sebuah tantangan yang berarti ,yang kini terlihat jelas bahwa papua sudah mulai diselimuti oleh jagat maya alias (internet) bahkan arus informasi di internet yang tak asing lagi dalam mencari informasi terutama berita yang disajikan secara online bahkan pada umumnya kini rata-rata masyarakat memiliki akun facebook,instagtram bahkan blog pribadi
Berkat dan kerja nyata itu tidak terlepas dari sinergi dan kalaborasi berbagai kalangan pengiat Teknologi dan Informasi di Papua yakni : Komunitas Blogger Papua ,Relawan TIK Papua dan Ikatan Keluarga Jurnalis Warga Papua (IKJP) kini adanya perubahan pelayanan publik bahkan pembangunan di papua pada umumnya kini lebih baik dari sebelumnya,salam perubahan !!
Artikel ini di ikutsertakan Dalam Blog Competition "Memotret Pembangunan Indonesia"
0 komentar:
Posting Komentar