dok foto,pertemuan Berlangsung Foto.Markus/aapandodei |
Manado, (aapandodei.news)-- Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai (Ipmado) kota studi sesulawesi Utara, yang terdiri dari 5 kota studi yakni Manado, Dela sale, Airmadidi, Tomonhon dan Tondano Terima dana Study Tugas Akhir (TA) Tanpa Pemondokan,pada hari selasa 11 oktober 2016 pukul 15:00wita Tomonhon di kontrakan Dogiyai
Sebab tidak sesuai dengan data yang dikirim oleh Badan Pengurus Ipmado sesulawesi utara kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Dogiyai dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Dogiya tapi Terima tanpa Dana Pemondokan,jelasnya.
Di wilayah Sulawesi dibagikan oleh Kepala Bidang TK & SD Bapak Musa Adii, S.Pd dan Stafnya Bapak. Bendititus Goo, S.Pd,jelasnya
Kelima kota Study yang ada di Provinsi se-Sulawesi utara Dana pemondokan tahun ini memang tidak ada yang sebenarnya satu paket dengan akhir studi tapi ujurnya bapak Kepala dinas Bendititus kepada Media ini pada (11/10).
Lanjut ia lagi, Anda sebagai mahasiswa punya tugas untuk mencari tahu siapa dan mengapa dana Pemondokan tahun ini ditiadakan, kata Bendititus.
Sementara itu salah satu Pengarah Organisasi IPMADO-SULUT Eligius Dogomo mengatakan bahwa dirinya sebagai Pengarah sangat menyesal dan sangat sedih atas kebijakan Pemda Dogiyai yang mana belum anggarkan dana pemondokan,katanya
Kata Eligius,Sebab manusia itu tinggal dalam rumah, walaupun binatang saja mereka tinggal, tidur dalam sarangnya apa lagi kita manusia. Oleh sebab itu Pemda Dogiyai segera menyanggarkan dana pemondokan dalam waktu dekat. Tuturnya.
Tambahan dirinya juga sangat menyesal tindakan Pemda Dogiyai. Dimana kita ketahui bahwa Papua merupakan daerah otonomi khusus sebagaimana dituangkan dalam UU.Nomor. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, kemudian melalui kebijakan Gubernur Papua Bapak. Lukas Enembe, S.IP, MH yang dituangkan dalam Perdasus Nomor 25 Tahun 2013 tentang Pembagian Penerimaan Dan Pengelolaan Keuangan Dana Otonomi Khusus.Ujurnya oleh Sekertaris IPMADO-SULUT Markus Makai kepada media aapandodei ini
Ia lagi, sambil Air mata jatu menjelaskan data yang masukan di kesbapol,melambaikan Proposal Pemondokan menyatakan dengan nada rendah jika Pemda tidak mengindahkan Proposal kami kepada siapa kami pergi…? Mau taru dimana asset - asset Dogiyai…? Sementara ekonomi orangtua kami sangat terbatas dalam membiayaian pendidikan kami, Jika Pemda tidak memperhatikan Sumber Daya Manusia Dogiyai dengan baik.katanya Markus .
Menurut Kepala Dinas Bapak. Yermias Anow, S.Pd menyatakan bahwa Kepala Dinas Lama belum akomudir dana pemondokan tahun ini, karena kami sedang melanjutkan program kerja Dinas Lama. Namun, saya sedang berupaya untuk dana pemondokan sehingga dirinya berharap tunggu dalam tiga, empat minggu kedepan baru kami kasih kabar. melalui telpon seluler.
Awalnya seluruh mahasiswa Sulut menyepakati untuk menolak dana Akhir studi sampai dana pemondokan ada, tetapi dengan adanya perjanjian Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Dogiyai seluruh mahasiswa akhirnya memutuskan untuk mengambil uang akhir studi tersebut.
Kami seluruh mahasiswa Dogiyai di Sulawesi Utara sangat berharap kepada Pemda Dogiyai untuk segera menyanggarkan dana pemondokan, kalau tidak kami seluruh mahasiswa siap untuk pulang kampung masing-masing. Kalau memang Pemda tidak Peduli terhadap kami Asset Dogiyai. ( Sekertaris IPMADO Sulut )
Peliput : Markus Makai/Sekretaris IPMADO
0 komentar:
Posting Komentar