Curhatan bersama anak-anak boven diguel yang merupakan kisah menarik mereka berpetualang dalam perjalanan mereka menuju beven,ada banyak sekali hambatan-hambat seperti terlihat digambar ini,mampu mengungkapkan sebenarnya mereka punya kisah unik dan menarik :
Risto Anna Maria dalam akun facebooknya menceritakan dan berbagi kisah alias Curhat tentang kondisi mereka disana begini ceritanya
"bukan cuma aspal tapi ada kolam lumpur.
Sa mo kastau teman" seemua ini jalan mau ke Kabupaten Boven Digoel. Kalau mau datang ke sini tra usah banyak gaya pake sepatu mengkilap segala macam nanti ko kapok dan siap fisik dengan baik. Dia pu jauh dari Kab. Merauke ke Kab. Boven 410 km, tarifnya 700.000 per orang. Lama perjalanan tergantung kondisi jalan, kalau bagus itu cuma 8 - 9 jam tapi kalau jalan su rusak bisa 2 - 3 hari dalam perjalanan. Oh iya, ke tempat tawanan Bung Hatta dkk pada zaman kolonial Belanda ini harus siapkan bekal juga. Dalam perjalanan bukan cuma sopir dan kernek yang bekerja, penumpang juga gabung jurus tarik/dorong mobil, bikin jalan alternatif, bikin jembatan darurat pake kayu, ada yang pikul motor bantu pengguna kendaraan roda dua. Sopir di sini bukan cuma sekedar bisa nyetir tapi harus bisa service mobil kalau mogok di tengah jalan dalam hutan luas dan nyali beesar karna jembatan darurat cuma pake kayu 2 batang. ( ta salah ko lewat hehe....adohh peele....)
Nah itu diatas ceiranya bagaimana menarik dan menjadi bahan pengetahuan kita,terima kasih sudah membacanya ,dilain kesempatan bagi juga pengalaman kalian yah.salam ngeblog
Risto Anna Maria dalam akun facebooknya menceritakan dan berbagi kisah alias Curhat tentang kondisi mereka disana begini ceritanya
"bukan cuma aspal tapi ada kolam lumpur.
Sa mo kastau teman" seemua ini jalan mau ke Kabupaten Boven Digoel. Kalau mau datang ke sini tra usah banyak gaya pake sepatu mengkilap segala macam nanti ko kapok dan siap fisik dengan baik. Dia pu jauh dari Kab. Merauke ke Kab. Boven 410 km, tarifnya 700.000 per orang. Lama perjalanan tergantung kondisi jalan, kalau bagus itu cuma 8 - 9 jam tapi kalau jalan su rusak bisa 2 - 3 hari dalam perjalanan. Oh iya, ke tempat tawanan Bung Hatta dkk pada zaman kolonial Belanda ini harus siapkan bekal juga. Dalam perjalanan bukan cuma sopir dan kernek yang bekerja, penumpang juga gabung jurus tarik/dorong mobil, bikin jalan alternatif, bikin jembatan darurat pake kayu, ada yang pikul motor bantu pengguna kendaraan roda dua. Sopir di sini bukan cuma sekedar bisa nyetir tapi harus bisa service mobil kalau mogok di tengah jalan dalam hutan luas dan nyali beesar karna jembatan darurat cuma pake kayu 2 batang. ( ta salah ko lewat hehe....adohh peele....)
Antrian panjang kendaraan bukan karena lampu merah kawan....... tetapi lumpur merah tanpa bebatuan. Tinggalkan ego tanamkan setia kawan, gotong royong meloloskan setiap kendaraan yang terjebak dalam lumpur yang dalam.
Di kabupaten Boven Digoel terdapat sejumlah peninggalan Belanda dan para tawanan politik. Di antaranya rumah sakit bestuur (pengurus), penjara bawah tanah, dan makam para tawan, dll pada tahun 1927 yang sekarang akan di jadikan wisata sejarah Bung Hatta.
Ops.... Salam boven dolo kawan....)
Di kabupaten Boven Digoel terdapat sejumlah peninggalan Belanda dan para tawanan politik. Di antaranya rumah sakit bestuur (pengurus), penjara bawah tanah, dan makam para tawan, dll pada tahun 1927 yang sekarang akan di jadikan wisata sejarah Bung Hatta.
Ops.... Salam boven dolo kawan....)
Nah itu diatas ceiranya bagaimana menarik dan menjadi bahan pengetahuan kita,terima kasih sudah membacanya ,dilain kesempatan bagi juga pengalaman kalian yah.salam ngeblog
0 komentar:
Posting Komentar