Nabire, Pembunuhan berantai terhadap berapa warga masyarakat di Nabire
Menurut kesaksian beberapa orang di kabupaten Nabire, pada tanggal 25 April kemarin, telah terjadi pembunuhan oleh seorang yang identitasnya tak di kenal, terhadap seorang ibu hamiL. Kejadian itu di ketahui dan kemudian orang setempat mendekati untuk menangkap tetapi pelaku tersebut berubah menjadai sebuah roda dan berusaha berguling untuk melarikan diri , namun akhirnya roda tersebut brhasil ditangkap.
Seketika roda itu di tangkap, dalam sekejab roda tersebut berubah menjadi manusia. Dengan melihat kejadian tersebut, sang suami dari ibu yang di bunuh tersebut tampa bertanya langsung mengambil parang dan memotong kepalanya hingga tewas.
Setelah kejadian tersebut, hari berikutnya yakni 26 April RRI Nabire telah menyarkan kembli kasus pembunuhan terhadap 2 orang warga masyarakat Nabire yang sedang berpacaran di pantai Cemara yaitu sala satu pantai di daerah Nabire barat.
Beberapa masyaraka yang melihat kondisi korban yang dibunuh tersebut melaporkan bahwa kondisi kedua kaki dan kedua tangan serta kepala dari masing-masing korban itu telah hilang. Mereka mencurigai bahwa potongan beberapa bagian organ tubuh tersebut telah di bawah lari oleh pelaku.
Seusai kejadinan tersebut, hari brikutnya yakni; 27 April 2016 kemarin telah terjadi kembali pembunuhan terhadap seorang ibu yang sedang santai di rumahnya sendiri. Saat itu, keluarga dari ibu tersebut sedang tidak berada di tempat.
Kasus pembunuhanya hampir sama dengan beberapa korban sebelumnya. Sehingga dengan peristiwa ini membuat masyarakat Kota Nabire merasa terauma dan mengalami ketakutan yang luarbiasa.
Seorang pria yang dalam hal ini tidak mau menyebutkan namanya, mengatakan bahwa sebelumya ada seorang pria yang di tangkap oleh masyaraka beberapa hari yang lalu di daerah Wonorejo yakni sala satu kelurahan di kota Nabire, karena dia di curigai sebagai sala satu pembunuh dari jaringan yang selama ini di incar.
Dalam kesaksian orang tersebut, dirinya mengaku bahwa memang ia adalah sala satu dari jaringan pembunuhan yang selama ini mereka lakukan. Dirinya mengancam bahawa jika dia dibunuh maka kasus pembunuhan akan semakin hebat yang meraka akan lakukan, karena ia memiliki jaringan yang kuat, yang di kepalai oleh seorang pemuda asal Kota Manado.
Menurutnya, dia melakukan pembunuhan tersebut oleh karena dirinya dibayar dengan uang senilai 1.300.000 (satu juta tigarartus ribuh rupiah). Namun dalam hal ini masyarakat masih belum percaya dengan omongan tersebut karena mereka menilai bahwa ada motivasi tertentu yang terselubung dari peristiwa ini.
Tidak hanya itu, dia mengaku bahwa mereka sudah melakukan pembunuhan di beberapa kota di daerah wilalaya adat mepago mepago dan sala satunya di Dogiai.
Dengan melihat kondisi seperti ini, banyak pihak baik itu individu maupun kelompok, yang berusaha mensosialisasikan kepada berbagai lapisan masyarakat lainya di Nabire maupun diluar Nabire, agar supaya seluruh msyarakat selalu waspada.
Masyarakat memahami bahwa dengan adanya kkesaksian tersebut, kasus pemubunuhan yang terjadi selama ini tidak lain adalah sekelompok orang tersebut.
Untuk mencegah kasus ini, Masyarakat juga meminta agar pihak pemerintah bersama pihak keamanan dapat mengklarivikasi dan segera menangkap kelompok tersebut, sehinga masyarakat dapat beraktivitas normal kembali seperti biasanya.
0 komentar:
Posting Komentar