Oleh : Yan Yuaiya Goo
Hidup tanpa Ayah
Hidup tanpa makna
Hidup tanpa Ayah
Hidup tanpa arti
Dua tahun terasa seribuh tahun
Kapan engkau kembali
Aku menanti kedatangan-Mu
Hanya ketangkisan bersama-Ku
Rindu oh rindu ayah-Ku
Tanpa hidup terasa ringan
Tinggalkan Mama dan Aku
Siapa yang mengurus
Jika bukan Engkau
Siapa yang Ku sebut Bapak
jika bukan Engkau
Kerinduan-Ku semalam bersama-Mu
Kapankan berhenti kerinduan-Ku
Hanya solusi kehadiran-Mu
Aku tak mengerti apa-apa
Ijinkan aku sebelum pergi
Aku juga agar puas
Dimana Engkau
Aku mencari-Mu
Aku merinduhkan-Mu
Aku selalu sakit bila melihat ayah teman
Aku selalu sakit bila mengingat kata-kata-Mu
Aku selalu sakit bila mengingat wajah-Mu
Cerita teman menjadi pokok permasalahan
Punya ayah terasa ringan
Menderita bagi tak punya ayah
Aku rindu ayah dimana Engkau
Angin spoi spoi bersama-Ku
Keringat malam bersama-Mu
Air mata bersama-Ku
Derita bersama-Ku
Kerinduan bersama-Ku
Izinkan aku untuk bersenyum
Izinkan aku untuk berdamai
Izinkan aku untuk bersyukur
Izinkan aku untuk menyemangati
Aku bahagia bersama mama-Ku
Aku gembira bersama dunia-Ku
Aku bahagia bersama banyak orang
Kerinduan hati hanya untuk-mu Ayah,(KM).
Editor : Anselmus Gobai
Dogiyai Papua Ekemanida
(Minggu,01/05/2016).
Sumber : Kabarmapegaa.
Sumber : Kabarmapegaa.
0 komentar:
Posting Komentar