Motivasi dan Inspirasi
Tuesday, 15 November 2011
Peran Pemuda, Pancasila, dan Media Informasi Dalam Membangun Bangsa
Pemuda merupakan tulang punggung dan penggerak roda perekonomian dan kemajuan suatu bangsa, berikut merupakan kata-kata yang sering didengar oleh kita, akan tetapi pada kondisi saat ini seperti yang kita tahu bahwa banyak pemuda-pemuda yang mengisi kegiatan kesehariannya dengan berfoya-foya dan mengisi kegiatannya dengan kegiatan yang kurang bermanfaat. Hal ini sangatlah disayangkan mengingat bahwa Indonesia memiliki usia produktif yang tinggi yang seharusnya menjadi sebuah modal penting untuk membangun Indonesia, namun dalam kenyataan yang terjadi pengangguran masih banyak dimana-mana, tingkat kesejahteraan yang tidak merata, dan masih banyak masalah yang dihadapi. Hal ini mengindikasikan tentu ada sesuatu yang salah dan perlu diperbaiki dari bangsa ini.
Mengenai tentang apa yang salah dan apa yang perlu diperbaiki, sebenarnya dalam upaya untuk membangun negeri ini, Indonesia sudah memiliki dasar Negara yang bagus yaitu Pancasila, akan tetapi yang menjadikan masalah, dalam kenyataan yang ada Pancasila hanya dijadikan sebuah formalitas dari suatu kelengkapan dari suatu Negara dan pengamalan yang ada masih diragukan sebab terlihat dari kenyataannya yang ada belum sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Bahkan kadang saat kita menanyakan seseorang secara spontan untuk sekedar menyebutkan salah satu sila dari Pancasila masih banyak yang lupa dan tidak bisa, hal ini merupakan suatu indikasi bahwa nilai pancasila yang ada di masyarakat sudah mulai luntur.
Sebenarnya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sangatlah bagus akan tetapi pengamalannya banyak yang bertolak belakang dari cita-cita yang diharapkan, semisal sebagai berikut:
Pancasila sila ke-1 yaitu “ Ketuhanan Yang Maha Esa” hal ini tentulah sangatlah jelas bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berkeTuhanan, berarti mereka haruslah memiliki agama akan tetapi kenyataan yang ada tingkah laku yang ada malah bertentangan dengan norma-norma agama yang ada.
Sila ke-2 yaitu :”Kemanusiaan yang adil dan beradab.” Hal ini juga mengindikasikan bahwa diharapkan bangsa Indonesia dapat memiliki peri-kemanusiaan yang bagus dan bertindak adil serta memiliki dan menjunjung adab-adab pergaulan dan kesopanan akan tetapi saat ini banyak generasi muda yang sudah tak patuh dan hormat pada orang tua, serta mereka hanya mementingkan kepentingan diri mereka tanpa mengindahkan kepentingan orang lain.
Sila ke-3 yaitu : “ Persatuan Indonesia” dari poin ini mengandung nilai bahwa walaupun kenyataannya bangsa Indonesia tersusun atas berbagai Suku, Ras, dan Agama diharapkan mereka dapat bersatu untuk memajukan dan memakmurkan Indonesia, tapi yang ada sekarang banyak terjadi perang antar suku, perselisihan antar umat beragama yang disebabkan oknum-oknum tidak jelas maupun yang disebabkan orang atau kelompok yang mengatur di balik ke semua hal tersebut.
Sila ke-4 yaitu :” Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.” Berdasarkan sila tersebut seharusnya Indonesia dipimpin oleh sistem yang mengedepankan kerakyatan dan diputuskan melalui musyawarah dan diwakilkan dalam perwakilan-perwakilan dan terpimpin secara bijaksana. Jelas dari penjabaran tersebut bahwa wakil rakyat yang ada seharusnya diharap menjadi perwakilan dari suara rakyat akan tetapi beberapa wakil rakyat yang ada tidak menjadi perwakilan rakyat dalam membuat usulan atau keputusan melainkan didasarkan atas kemauan pribadi sehingga sistem yang dihasilkan sekarang masih belum sepenuhnya menampilkan apa yang diinginkan oleh rakyat Indonesia.
Sila ke-5 yaitu : “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” sila ini menyangkut bahwa setiap warga Indonesia memiliki hak-hak atas mereka yang seharusnya diperlakukan secara adil dan merata namun dalam pelaksanaannya masih belum optimal, sebagai contoh kondisi sekarang yang seharusnya hukum berlaku adil bagi setiap orang, tetapi hukum di Indonesia masih banyak yang dapat dibeli dengan uang.
Dari penjabaran sila-sila Pancasila di atas dan berdasarkan kontradiksi yang terjadi, hendaknya dilakukan suatu cara pandang pembaharuan. Zaman sekarang sudah berbasis teknologi, jadi secara media dan informasi dapat diterapkan dan disosialisasikan melalui internet, media massa, televisi, dan radio bagaimana cara mengamalkan Pancasila secara benar dan tidak bertentangan dengan norma yang ada, serta yang tidak kalah penting semua ini harus dimulai dari generasi muda dan dilakukan sedini mungkin.
Media informasi yang paling berkembang saat ini ialah internet. Dari internet ini kita dapat mandapatkan informasi secara cepat dan mudah. Dari internet kita dapat mendapatkan informasi positif, maupun informasi negatif, oleh karena itu hendaknya kita harus selektif dalam memilih informasi, sebab karena kemudahannya tersebut internet sering menjadi disalahgunakan. Hubungannya antara penerapan internet dengan Pancasila yaitu jangan sampai karena kemudahan dan dampak negatif yang ditimbulkan dapat melunturkan nilai-nilai Pancasila yang ada.
Seharusnya dengan adanya keleluasan untuk berkomunikasi ini dijadikan ajang sebagai ajang komunitas untuk saling membangun dan bekerjasama saling tukar informasi serta pendapat hubungannya dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila yang ada, seperti media informasi untuk adanya ajang pertukaran pelajar antar daerah, media pengenalan kebudayaan atau nilai-nilai asli daerah, maupun dapat sebagai media untuk mempererat nilai persatuan Indonesia melalui jejaring sosial yang kian marak digunakan. Seperti yang harus kita lakukan yaitu diharapkan dengan adanya media informasi yang ada dapat menambah wawasan dan pengetahuan, sehingga hendaknya kita lah yang menguasai teknologi, bukannya kita yang dikuasai teknologi.
Apabila hal demikian dilakukan dan terjadi sinkronisasi yang pas antara peran pemuda, peran media informasi, dan pengamalan-pengamalan sila Pancasila dilakukan maka diharap rakyat Indonesia dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yaitu menjadi manusia yang berKetuhanan Yang Maha Esa dan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, menjadi manusia yang memiliki peri-kemanusiaan yang tinggi dan dapat berlaku adil secara sesama maupun kepada mahkluk ciptaan-Nya dan patuh serta hormat kepada orang tua dengan menjunjung adab yang ada. Sehingga dari kesemua hal itu dapat menumbuhkan rasa peduli sesama tanpa membeda-bedakan SARA sehingga dapat tercipta persatuan antar rakyat dan bangsa Indonesia, dan tercipta pula suatu perwakilan dari rakyat yang amanah dan seorang pemimpin bijaksana yang dapat membawa kepemimpinan berdasarkan aspirasi atau suara rakyat yang dapat membawa Indonesia menuju suatu kondisi bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mari bangkit dan berjuang bersama dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, samakan visi dan misi kita menuju bangsa Indonesia sehingga dapat tercipta Negara Kesatuan Republik Indonesia yang maju, makmur, aman, dan sentosa.
Tuesday, 15 November 2011
Peran Pemuda, Pancasila, dan Media Informasi Dalam Membangun Bangsa
Pemuda merupakan tulang punggung dan penggerak roda perekonomian dan kemajuan suatu bangsa, berikut merupakan kata-kata yang sering didengar oleh kita, akan tetapi pada kondisi saat ini seperti yang kita tahu bahwa banyak pemuda-pemuda yang mengisi kegiatan kesehariannya dengan berfoya-foya dan mengisi kegiatannya dengan kegiatan yang kurang bermanfaat. Hal ini sangatlah disayangkan mengingat bahwa Indonesia memiliki usia produktif yang tinggi yang seharusnya menjadi sebuah modal penting untuk membangun Indonesia, namun dalam kenyataan yang terjadi pengangguran masih banyak dimana-mana, tingkat kesejahteraan yang tidak merata, dan masih banyak masalah yang dihadapi. Hal ini mengindikasikan tentu ada sesuatu yang salah dan perlu diperbaiki dari bangsa ini.
Mengenai tentang apa yang salah dan apa yang perlu diperbaiki, sebenarnya dalam upaya untuk membangun negeri ini, Indonesia sudah memiliki dasar Negara yang bagus yaitu Pancasila, akan tetapi yang menjadikan masalah, dalam kenyataan yang ada Pancasila hanya dijadikan sebuah formalitas dari suatu kelengkapan dari suatu Negara dan pengamalan yang ada masih diragukan sebab terlihat dari kenyataannya yang ada belum sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Bahkan kadang saat kita menanyakan seseorang secara spontan untuk sekedar menyebutkan salah satu sila dari Pancasila masih banyak yang lupa dan tidak bisa, hal ini merupakan suatu indikasi bahwa nilai pancasila yang ada di masyarakat sudah mulai luntur.
Sebenarnya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sangatlah bagus akan tetapi pengamalannya banyak yang bertolak belakang dari cita-cita yang diharapkan, semisal sebagai berikut:
Pancasila sila ke-1 yaitu “ Ketuhanan Yang Maha Esa” hal ini tentulah sangatlah jelas bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berkeTuhanan, berarti mereka haruslah memiliki agama akan tetapi kenyataan yang ada tingkah laku yang ada malah bertentangan dengan norma-norma agama yang ada.
Sila ke-2 yaitu :”Kemanusiaan yang adil dan beradab.” Hal ini juga mengindikasikan bahwa diharapkan bangsa Indonesia dapat memiliki peri-kemanusiaan yang bagus dan bertindak adil serta memiliki dan menjunjung adab-adab pergaulan dan kesopanan akan tetapi saat ini banyak generasi muda yang sudah tak patuh dan hormat pada orang tua, serta mereka hanya mementingkan kepentingan diri mereka tanpa mengindahkan kepentingan orang lain.
Sila ke-3 yaitu : “ Persatuan Indonesia” dari poin ini mengandung nilai bahwa walaupun kenyataannya bangsa Indonesia tersusun atas berbagai Suku, Ras, dan Agama diharapkan mereka dapat bersatu untuk memajukan dan memakmurkan Indonesia, tapi yang ada sekarang banyak terjadi perang antar suku, perselisihan antar umat beragama yang disebabkan oknum-oknum tidak jelas maupun yang disebabkan orang atau kelompok yang mengatur di balik ke semua hal tersebut.
Sila ke-4 yaitu :” Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.” Berdasarkan sila tersebut seharusnya Indonesia dipimpin oleh sistem yang mengedepankan kerakyatan dan diputuskan melalui musyawarah dan diwakilkan dalam perwakilan-perwakilan dan terpimpin secara bijaksana. Jelas dari penjabaran tersebut bahwa wakil rakyat yang ada seharusnya diharap menjadi perwakilan dari suara rakyat akan tetapi beberapa wakil rakyat yang ada tidak menjadi perwakilan rakyat dalam membuat usulan atau keputusan melainkan didasarkan atas kemauan pribadi sehingga sistem yang dihasilkan sekarang masih belum sepenuhnya menampilkan apa yang diinginkan oleh rakyat Indonesia.
Sila ke-5 yaitu : “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” sila ini menyangkut bahwa setiap warga Indonesia memiliki hak-hak atas mereka yang seharusnya diperlakukan secara adil dan merata namun dalam pelaksanaannya masih belum optimal, sebagai contoh kondisi sekarang yang seharusnya hukum berlaku adil bagi setiap orang, tetapi hukum di Indonesia masih banyak yang dapat dibeli dengan uang.
Dari penjabaran sila-sila Pancasila di atas dan berdasarkan kontradiksi yang terjadi, hendaknya dilakukan suatu cara pandang pembaharuan. Zaman sekarang sudah berbasis teknologi, jadi secara media dan informasi dapat diterapkan dan disosialisasikan melalui internet, media massa, televisi, dan radio bagaimana cara mengamalkan Pancasila secara benar dan tidak bertentangan dengan norma yang ada, serta yang tidak kalah penting semua ini harus dimulai dari generasi muda dan dilakukan sedini mungkin.
Media informasi yang paling berkembang saat ini ialah internet. Dari internet ini kita dapat mandapatkan informasi secara cepat dan mudah. Dari internet kita dapat mendapatkan informasi positif, maupun informasi negatif, oleh karena itu hendaknya kita harus selektif dalam memilih informasi, sebab karena kemudahannya tersebut internet sering menjadi disalahgunakan. Hubungannya antara penerapan internet dengan Pancasila yaitu jangan sampai karena kemudahan dan dampak negatif yang ditimbulkan dapat melunturkan nilai-nilai Pancasila yang ada.
Seharusnya dengan adanya keleluasan untuk berkomunikasi ini dijadikan ajang sebagai ajang komunitas untuk saling membangun dan bekerjasama saling tukar informasi serta pendapat hubungannya dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila yang ada, seperti media informasi untuk adanya ajang pertukaran pelajar antar daerah, media pengenalan kebudayaan atau nilai-nilai asli daerah, maupun dapat sebagai media untuk mempererat nilai persatuan Indonesia melalui jejaring sosial yang kian marak digunakan. Seperti yang harus kita lakukan yaitu diharapkan dengan adanya media informasi yang ada dapat menambah wawasan dan pengetahuan, sehingga hendaknya kita lah yang menguasai teknologi, bukannya kita yang dikuasai teknologi.
Apabila hal demikian dilakukan dan terjadi sinkronisasi yang pas antara peran pemuda, peran media informasi, dan pengamalan-pengamalan sila Pancasila dilakukan maka diharap rakyat Indonesia dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yaitu menjadi manusia yang berKetuhanan Yang Maha Esa dan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, menjadi manusia yang memiliki peri-kemanusiaan yang tinggi dan dapat berlaku adil secara sesama maupun kepada mahkluk ciptaan-Nya dan patuh serta hormat kepada orang tua dengan menjunjung adab yang ada. Sehingga dari kesemua hal itu dapat menumbuhkan rasa peduli sesama tanpa membeda-bedakan SARA sehingga dapat tercipta persatuan antar rakyat dan bangsa Indonesia, dan tercipta pula suatu perwakilan dari rakyat yang amanah dan seorang pemimpin bijaksana yang dapat membawa kepemimpinan berdasarkan aspirasi atau suara rakyat yang dapat membawa Indonesia menuju suatu kondisi bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mari bangkit dan berjuang bersama dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, samakan visi dan misi kita menuju bangsa Indonesia sehingga dapat tercipta Negara Kesatuan Republik Indonesia yang maju, makmur, aman, dan sentosa.
0 komentar:
Posting Komentar