Foto bersama para wisudawan dan perwakilan orangtua. (Foto: Beatus/KM) |
Mereka yang diwisudakan pada Sabtu, (27/08) siang tadi, diantaranya: Agus Pigai, S.KM, Stepanus Tibakoto, S.KM, Nelis Waine, Frans Badii, S.KM, S.KM, Rosalina Tatogo, S.KM, Pekila Dumupa, S.KM dan Regina Dumupa, S.KM.
Gorontalo dengan wisudawan Agus Pigai, kepada Kabar Mapegaa, mengatakan, kami yang wisuda hari ini, sudah lalui dengan berbagai derita dalam perjuangan , tapi dibalik itu telah kami peroleh kebahagiaan. Sukses dalam studi, melalui perjuangan.
“Sehingga, saat ini hari bahagia bagi kami, namun tetapi keberhasilan saat ini adalah awal dari perjuangan dan perjuangan kami masih panjang dan akan di lanjutkan lembaran perjuangan baru,” katanya kepada media ini saat diwawancara.
Lanjut Agus, Keberhasilan pendidikan sarjana, yang kami sudah tempuh dengan mendapatkan titel S.KM, ini adalah suatu kebahagian keluarga, orangtua dan tanah Papua. Maka, Pendidikan yang telah kami gapai ini adalah langka awal dari perjuangan untuk langkah selanjutnya masih ada dan akan di lanjutkan di tanah kelahiran Papua.
“Disana juga masih ada perjuangan untuk mengimplementasikan tugas kami, sesuai pengalaman pendidikan yang kami sudah terima/pelajari dari bangku kuliah selama empat tahun ini,” katanya
Maka, lanjut Pigai, pengalaman yang kami terima selama pendidikan empat tahun dibangku kuliah ini jelasnya kami sudah mempelajari dan bagaimana cara menyelamatkan kesehatan masyarakat. Jadi, Tugas utama yang kami akan lanjutkan di Papua adalah bagaimana untuk mencari menyelamatkan kesehatan masyarakat Papua yang merajalela dengan berbagai bencana penyakit.
Sementara itu, Pantauan Media Kabar Mapegaa, upacar wisuda berlangsung di gedung Auditorium Universitas Gorontalo (UG), dilanjutkan dengan ibadah pengucapan syukuran di Honai sekertariat Meepago (Imanapandode) Gorontalo.
“Dibalik menderita ada Kebahagiaan”. Kegiatan pengucapan syukuran tersebut sangat mengharumkan dengan senyuman manis dari para penggelar sarjana karena semua derita telah dilalui dan melangka ke lembaran perjuangan baru.
Dalam sambutan mereka, sangat bersorak-sorai, menyatakan dalam sambutan bahwa selamat datang lembaran perjuangan baru dan dalam sambutannya sangat menyedihkan karena kisah latar belakang yang hidup pendapatan orangtuanya yang pas-pasang.
Pewarta : Beatus Pigome
Editor : Manfred
Sumber : kabar mapegaa.com
0 komentar:
Posting Komentar