dok: pribadi/kccm |
Oleh : Mai Muyapa
Mengapa? pola pikir dan gaya bertindak ku secara spontan telah jerumus dengan arus dan susilapun hingga terbawah pada“Jalan Buntut Saja” jika itu penulis sengaja menulis sesuai fakta berhadapan aktivitas sehari-hari alaminya.
Karena, sajak kurang lebih 2 minggu lamanya aku tidak mengerti tentang hidup hakiki sabab patah semangat patah kreatif.
Sementara, aku menjalankan pekerjaan sebagai anak kaki abuh atau kaki kotor artinya seorang teladan di lapangan untuk diberitaui membelah kebenaran tetapi saat itu juga tiba-tiba terlupakan kemudian mendengar suara dia akhirnya semua itu sia-sia belaka.
Makanya, hal itu masalah serius dapat signif dalam hidupku maka manusia bermulai meditasi dan hasil meditasi beribu argumen selalu menyapa hidup.
Aku, dapat membuang imajinasiku kedalam buana pula, kapan beban itu akan bertanggung seperti tanggu dan terampil kreatif tuk selesaikan tapi, sebuah pemikiran biasa.
Jika aku mengalami frustasi profesi Itulah kecewa hidup abadi muncur di hati. Tapi, Kemudian hari aku bersama salah seorang motivator muda alies Alexander Gobai mengatakan “ee Mai mengapa sakit dan kenapa Mai tiba-tiba bisa lupakan semua itu dalam 2 minggu ini,,,“maassa”, Komentarnya..! Adu...Pisssss...lalu, Dia langsung tanggapi dengan masalah itu, dan Dia sarannya, “Kalau saya, Sementara Saya Jalankan Tugas Saya Selalu Fokus dan Fokus Biarpun orang lain Suruh ini dan itu. Tapi, Saya bilang “Koo Siapa Jadi”, itulah komitmen hidup saya..cerita itulah menjadi diriku satu pengobatan dalam keluang atau lekas tadinya mengalami agar di sembuhkan dan seperti biasa, “Puji Tuhan, Puji Tuhan”.
Demikian rasaku jadikan hoi akan bangkit kembali lanjutkan kembali agar dapat merealisasi dalam dunia profesi.
Salaut di hormati jika manusia terjerumus dalam garis jalur menurut kehendak orang lain. Tetapi, kembalikan diri tetap semangat konsisten biarpun terjadi situasi jebakan dalam kemauan orang lain itu secara totalnya.
Bangga, salut apresiasi, hal itu biasa di katakan ketika memperjekan dalam dunia orang. bukan pemikiran diriku sendiri, sepintas papeta kata mengatakan,”jika saat bermotivasi diri jangan lagi bermotivasi pada susila orang lain tetapi mulai bermotivasi dari diri komitmen lanjutkan sesuai panggilan jiwa itulah paten.
Saat itu, motivatorku berkata kepadaku, hai tuan Mai Muyapa jangan sekali-kali libat atau ikuti arus dengan pihak yang tidak bertanggun jawab dalam hidupmu. Karena hidupmu barangkali anda sama persis dengan parasit pohon benalu. Yang sama seperti dua jenis pohon tetapi hidup bersama sama di satu pohon.
Akhirnya, aku menyadari semua itu biarlah pengalaman hidupku dan mulai detik ini dimana dan kemana aku pergi sesuai dengan kebijakan dan ajarakan oleh kebenaran dan kejujura yang telah di ajarkan oleh Tuhan di sertakan dengan Tuan Alexander Gobai.
Itulah, jalan tunggalku yang paten. Tak intervensi bidikan pihak tertentu yang telah mengikuti dan mengejar objektif lain. Setelah menyadari faktor itu maka hal pasif otomat akan menjadi aktif dan kebiasaan negatif akan menjadi kebiasaan positif.
Jika jiwa ragamu telah tergores di lembaran hidup ketika manusia muculkan ideologi lalu bertindak demi hal yang benar dan baik, maka itu manusia menuju jalan buntut terobos jalan berliku-liku hidup.
Dan manusia pun ketika berakar dengan kepandaian untuk bergosif dan bertindak membantah orang lain. Maka manusialah alternatif jalan menuju ke arah jalan yang buntut. Itulah ibarat manusialah yang di pilih jalan ke arah mana? sprit truss hingga tuntas dalam profesiku.
Gubuk Jeritan Yapis, Nabire
penulis: anak jalanan kaki abu Mai muyapa
0 komentar:
Posting Komentar